Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadali buka-bukaan salah satu formulasi skema subsidi energi termasuk untuk Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini disampaikan Menteri Bahlil usai pertemuannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (31/10/2024).
Sejatinya ada beberapa formulasi skema subsidi untuk BBM cs, sebut Bahlil, namun salah satu formulanya adalah perubahan skema subsidi energi menjadi bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Ada beberapa formulasi. Salah satu alternatifnya seperti itu (skema BLT). Nanti itu keputusannya akan disampaikan setelah tim ini bekerja, selesai, kami akan lapor kepada Bapak Presiden,” ujarnya kepada awak media saat ditemui di Istana Presiden, Jakarta, dikutip Kamis (26/11/2024).
Bahlil mengaku, saat ini pihaknya masih menghitung formulasi yang paling tepat untuk subsidi BBM cs tepat sasaran di Indonesia. Dia menekankan hal penting yang harus dibenahi adalah perihal pendataan masyarakat yang berhak untuk menerima subsidi dari pemerintah.
“Lagi dihitung sekarang adalah tentang subsidi yang tepat sasaran. Data-data yang harus pas. Kemudian kita harus tahu siapa yang paling berhak untuk mendapatkan subsidi. Ini yang sekarang kita lagi hitung yah,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga ditunjuk sebagai ketua tim untuk melakukan pelaporan ke Prabowo untuk program subsidi tepat sasaran tersebut.
“Kami membahas beberapa langkah-langkah terkait dengan subsidi tepat sasaran, dan ini kita lagi godok. Kebetulan kami sendiri yang ditunjuk sebagai ketua tim dan dalam waktu dekat kita akan melaporkan ke Pak Presiden untuk kemudian jadi materi atau bahan referensi keputusan Presiden,” tandasnya.
Sebelumnya, Penasihat Presiden Urusan Energi Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, ada dua opsi skema subsidi energi yang bisa diterapkan pemerintah agar anggaran subsidi menjadi lebih tepat sasaran.
Purnomo pun tidak menampik fakta bahwa saat ini subsidi energi, termasuk untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG), saat ini belum tepat sasaran.
Dia menjabarkan, saat ini ada dua kemungkinan skema subsidi BBM cs yang bisa diberlakukan di Indonesia.