Sejumlah pejabat Israel diketahui mulai memberikan sinyal bahwa negara itu telah mencapai tujuannya di Gaza dan Lebanon. Hal ini terjadi saat Tel Aviv masih terus menyerbu dua wilayah itu mengalahkan milisi Gaza, Hamas, dan kelompok bersenjata Syiah Lebanon, Hizbullah.
Dalam keterangan yang dikutip , Kepala Staf Umum Israel, Herzi Halevi, mengatakan bahwa pihaknya semakin dekat dengan apa yang disebut sebagai ‘capaian’, apalagi kalau terkait dengan serangan di Lebanon.
“Di utara, ada kemungkinan mencapai kesimpulan yang tajam,” kata Herzi Halevi, mengacu pada perang melawan Hizbullah di Lebanon.
“Di Gaza, jika kita menyingkirkan komandan Brigade Gaza Utara, itu adalah keruntuhan lain. Saya tidak tahu apa yang akan kita hadapi besok, tetapi tekanan ini membawa kita lebih dekat ke lebih banyak pencapaian.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali menjanjikan ‘kemenangan mutlak’. Menteri Pertahanan dan oposisi politiknya sejak lama, Yoav Gallant, telah berang dengan tujuan itu.
Pada Agustus, Gallant mengatakan dalam rapat komite parlemen tertutup bahwa gagasan ‘kemenangan mutlak’ di Gaza adalah ‘omong kosong’.
Di Gaza, Gallant menyebut Israel harus memastikan pembebasan para sandera yang tersisa, memastikan tidak ada ancaman militer dari Hamas, dan mendorong pemerintahan sipil. Menurutnya, hal tersebut jauh dari tujuan perang maksimalis yang ada untuk menghilangkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.