Produksi Minyak, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan akan ada tambahan produksi minyak sebesar 30 ribu barel per hari (bph) dalam waktu dekat ini. Tambahan produksi minyak ini berasal dari Wilayah Kerja (WK) atau Blok Cepu, Jawa Tengah. Menurut Bahlil, penambahan produksi minyak dari Blok Cepu tersebut rencananya akan diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Adapun, hingga kini pihaknya masih menunggu jadwal dari Presiden Prabowo.
Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan produksi minyak nasional untuk mengurangi ketergantungan pada impor. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah optimalisasi sumur-sumur minyak yang tidak aktif atau idle. Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini meresmikan program yang diperkirakan dapat menambah produksi hingga 30.000 barel per hari. Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar pemerintah untuk mencapai target lifting minyak 1 juta barel per hari pada 2028-2029.
Peningkatan Produksi Melalui Aktivasi Sumur Idle
Indonesia memiliki sekitar 44.000 sumur minyak, namun hanya sekitar 16.000 yang aktif berproduksi. Sisanya, sekitar 16.000 hingga 18.000 sumur, berstatus idle atau tidak aktif. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa dengan mengaktifkan kembali sumur-sumur idle ini, produksi minyak nasional dapat meningkat signifikan. Jika setiap sumur dapat menghasilkan rata-rata 30 barel per hari, maka total tambahan produksi bisa mencapai 180.000 barel per hari.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan peningkatan lifting minyak menjadi 900.000 hingga 1 juta barel per hari pada 2028-2029. Dengan kontribusi dari sumur-sumur idle, target ini menjadi lebih realistis untuk dicapai.
Teknologi dan Inovasi untuk Efisiensi Produksi
Selain mengaktifkan sumur idle, pemerintah juga mendorong penerapan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi produksi. Salah satu teknologi yang diterapkan adalah Enhanced Oil Recovery (EOR), yang telah berhasil meningkatkan produksi di Blok Cepu dari 100.000 menjadi 150.000 barel per hari. Dengan teknologi serupa, diharapkan produksi di sumur-sumur lainnya juga dapat meningkat hingga 20%.
Selain itu, perubahan metode pengeboran dari vertikal menjadi horizontal juga dapat meningkatkan hasil produksi. Metode ini telah diterapkan di beberapa negara dan terbukti efektif dalam meningkatkan lifting minyak.
Rencana Pembangunan Kilang Minyak Raksasa
Untuk mendukung peningkatan produksi, pemerintah juga merencanakan pembangunan kilang minyak baru dengan kapasitas total mencapai 1 juta barel per hari. Kilang ini akan dibangun di beberapa lokasi strategis di Indonesia, termasuk Sumatra, Kalimantan, dan kawasan timur Indonesia. Investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini diperkirakan mencapai Rp411 triliun. Pembangunan kilang ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor BBM dan meningkatkan kemandirian energi nasional.
Sinergi Pemerintah dan Swasta
Upaya meningkatkan produksi minyak nasional memerlukan sinergi antara pemerintah dan sektor swasta. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menyatakan dukungannya terhadap target lifting minyak 1 juta barel per hari. KADIN menekankan pentingnya investasi dalam teknologi, eksplorasi, dan pengelolaan sumber daya untuk mencapai target tersebut.
Selain itu, Dewan Energi Nasional (DEN) juga menyarankan pemberian insentif kepada lapangan yang sudah memiliki Plan of Development (POD) untuk mendorong percepatan produksi. Insentif ini diharapkan dapat menarik minat investor dan mempercepat realisasi proyek-proyek migas.
Tantangan dan Prospek Ke Depan
Meskipun berbagai langkah telah diambil, tantangan dalam mencapai target produksi minyak tetap ada. Salah satunya adalah penurunan produksi secara alami di beberapa sumur, seperti yang terjadi di Blok Rokan yang dapat mencapai 26% per tahun. Oleh karena itu, pencarian sumur baru dengan potensi minyak yang lebih besar menjadi penting. Presiden Prabowo menekankan bahwa setiap barel minyak yang diambil harus diimbangi dengan pencarian sumur baru dengan potensi yang lebih besar.
Kesimpulan
Dengan diresmikannya proyek tambahan produksi minyak oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Indonesia diperkirakan akan menambah produksi sebesar 30.000 barel per hari. Langkah ini menjadi bagian penting dalam upaya pemerintah meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan impor minyak. Tambahan produksi minyak Indonesia ini juga diharapkan memberi dampak positif bagi perekonomian dan sektor energi nasional secara keseluruhan.